Nasib ornag-orang yang berkulit hitam dan budak terangkat ketika islam
menaungi jazirah Arab. Sahabat rasulullah yang berkulit hitam adalah Bilal bin
rabbah, meskipun ia adalah seorang yang berkulit hitam dan seorang budak, Islam
memperlakukannya sama dengan orang-orang yang berkulit putih. Bahkan Islam
sangat menghargai talenta Bilal. Mengetahui suara beliau yang merdu, Rasulullah
mengangkatnya sebagai Muadzin.
Sepenggal kisah Bilal bin Rabbah, semakin mengukuhkan bahwa islam adalah
agama yang memperlakukan setiap orang secara adil, tidak membeda-bedakan satu
dengan lainnya. Semuanya sama di mata Allah swt. Islam tak membeda-bedakan ras,
suku atau yang lainnya. Yang membedakan tinggi rendahnya derajat hanyalah
tingkat ketakwaannya kepada Allah SWT.
Dalam salatpun, setiap orang diperlakkukan sama. Seorang presiden dan
seorang pemulung tak berbeda kedudukannya
dalam salat. Semuanya sama menyembah Allah SWt.
Rasulullah Saw
Bersabda:
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian rendah hati, sehingga
tidak ada satu pun yang terhina dan tidak ada satu pun yang tersakiti” (HR
Muslim)
No comments:
Post a Comment